Kamis, 09 Desember 2010

Vitamin, Mineral, Dan Hormon


A.    Vitamin
·      Vitamin adalah zat-zat kimia organis dengan komposisi beraneka-ragam, yang dalam jumlah kecil dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk memelihara metabolisme, pertumbuhan, dan pemeliharaan  normal. Vitamin bukan merupakan bahan bakar atau bahan untuk membangaun tubuh.
·       Vitamin dibagi menjadi dua kelompok umum, yaitu:
1.         Vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam lemak adalah A, D, E, dan K. Zat-zat ini larut dalam lemak dan diserap bersamaan dengan lemak, kemudian melalui sistem limfe masuk ke dalam darah dengan lipoprotein tertentu.
Ø  Vitamin A. Makanan-makanan yang kaya akan vitamin A adalah buah-buahan, sayur-sayuran yang berwarna kuning dan hijau, ikan, produk dari susu. Kelompok vitamin A penting untuk pemeliharaan jaringan epitel, kulit, mata, rambut, dan pertumbuhan tulang. Vitamin A bersifat lipofil berfungsi  sebagai bahan-pangkal untuk pigmen retina rodopsin, yang esensial bagi proses penglihatan dalam  keadaan gelap dan kurang cahaya, selain itu berperan penting untuk melindungi asam lemak tak-jenuh dalam membran sel terhadap oksidasi, vitamin A juga dipakai untuk penyakit kulit seperti, jerawat. Vitamin A dapat mentebabkan buta malam. Dosis Pemakaian vitamin A yang berlebih menimbulkan hipervitaminosis A, dimana gejala-gejalanya berupa rambut rontok dan kulit yang mengelupas. Selain itu pemakaian vitamin A yang berlebih harus dihindari, karena vitamin ini disimpan di dalam hati, ginjal, dan lemak, dan lambat diekskresikan dari tubuh. Minyak mineral, kolestiramin, alkohol, dan obat-obat antilipemik menurunkan absorbsi vitamin A. Vitamin A diekskresikan melalui ginjal dan feses.
Ø  Vitamin D. Makanan-makanan yang kaya akan vitamin D adalah susu, produk dari susu, dan margarin. Kelompok vitamin D dalam bentuk aktifnya penting bagi regulasi kadar Ca dan P dalam jaringan tubuh, selain itu memiliki peranan penting dalam mengatur metabolisme kalsium dan diperlukan untuk absorbsi kalsium dari usus halus. Kelebihan pemakaian vitamin D mengakibatkan hipervitaminosis D dan dapat menimbulkan hiperkalsemia (peningkatan kadar kalsium serum). Anoreksia, mual, muntah merupakan gejala-gejala dini dari toksisitas vitamin D. Vitamin D dapat menyebabkan rachitis.
Ø  Vitamin E. Makanan-makanan yang kaya akan vitamin E adalah minyak, margarin, susu, biji-bijian, dan daging. Vitamin E berfungsi untuk melindungi asam-asam lemak dan meningkatkan pembentukan otot, sel darah merah, dan jaringan lain.
Ø  Vitamin K. Makanan-makanan yang kaya akan vitamin K adalah sayur-sayuran yang berdaun hijau, daging, telur, keju, dan susu. Vitamin K berfungsi penting untuk pembekuan darah. Macam-macam vitamin K, antara lain: K1 (fitomenadion), K2 (menakinon), K3 (menadion), K4 (menadiol). Keterangan macam-macam vitamin K ini, antara lain:
-          K1 terdapat pada sayur-sayuran hijau (kol, brokoli, bayem, juga tomat, dan banyak minyak nabati).
-          K2 terdapat pada produk-produk fermentasi (seperti yoghurt), juga disentesis oleh kuman Gram-positif dalam flora usus.
-          K3 reabsorbsi dari usus perlu asam empedu.
-          K4 merupakan zat-zat sintesis yang kini jarang digunakan lagi.
2.         Vitamin yang larut dalam air. Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B kompleks dan vitamin C. Vitamin-vitamin yang larut dalam air tidak disimpan dalam tubuh dan mudah diekskresikan ke dalam urin.
Ø Makanan-makanan yang kaya akan vitamin B adalah grains, biji-bijian, roti, dan daging. Kelompok B berfungsi sebagai ko-enzim bagi enzim tertentu. Vitamin B kompleks secara resmi meliputi 11 zat, antara lain: vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (asam nikotinat atau niasin), B5, vitamin B6 (piridoksin), B11, B12 (kobalamin), biotin, cholin, inositol, dan asam para-amino-benzoat (PABA). Selain itu, dikenal vitamin tak-resmi yang sebetulnya bukan vitamin dan hanya digunakan pada terapi alternatif, yaitu B15 dan B17. Pada dasarnya cholin dan inositol tidak termasu golongan vitamin.
Ø Makanan-makanan yang kaya akan vitamin C adalah buah jeruk, dan sayur berdaun hijau. Kelompok vitamin C bersifat hidrofil berfungsi pada sistem reduksi-oksidasi yang memegang peranan penting pada banyak proses redoks, selain itu melindungi membran sel dari luar, karena bekerja dalam cairan di luar sel. Vitamin C tidak disimpan di dalam tubuh dan mudah diekskresikan ke dalam urin. Vitamin C dalam dosis berlebihan dapat menimbulkan hasil yang negatif palsu dari pemeriksaan occult blood dalam feses dan positif palsu dari pemeriksaan gula dalam urin jika memakai metode Clinitest. Vitamin C dapat menimbulkan gejala skorbut. Vitamin C diabsorbsi dengan mudah melalui saluran gastrointestinal dan didistribusikan di seluruh cairan tubuh. Ginjal akan mengekskresi vitamin C seluruhnya, hampir ada perubahan. Vitamin C diperlukan untuk metabolisme karbohidrat, protein, dan sintesis lemak.
Ø Fungsi macam-macam vitamin B kompleks dan gejala khas:
1.   Vitamin B1 (tiamin) : dipakai untuk meningkatkan pemakaian gula (energi), selain itu  untuk mengobati neuritis perifer, yang dapat terjadi pada peminum alkohol atau penderita beri-beri.
2.   Vitamin B2 (riboflavin) : diberikan untuk mengatasi masalah penyakit kulit, seperti dermatitis yang bersisik, sudut mulut yang pecah-pecah, dan peradangan kulit dan lidah.
3.   Vitamin B3 (niasin) : diberikan untuk mengatasi pellagra dan hiperlipidemia, dimana diperlikan dosis yang besar. Tetapi, dosis yang besar dapat menimbulkan iritasi gastrointestinal dan vasodilatasi, sehingga mengakibatkan perasaan terbakar (flushing).
4.   Vitamin B6 (piridoksin) : membantu mengatasi gejala-gejala neuritis akibat terapi isoniazid (INH) pada tuberkulosis. Selain itu penting dalam metabolisme, sintesis protein, dan pembentukan sel-sel darah merah.
5.   Vitamin B12 (kobalamin) : pembentukan asam nukleat dan sel-sel darah merah. Meningkatkan fungsi sistem saraf.
6.   Biotin : fungsinya untuk sintesis asam-asam lemak dan produksi energi dari glukosa. Dibutuhkan untuk sistem kimiawi tubuh.
7.   Vitamin C : Membantu perbaikan dan pertumbuhan jaringan. Dibutuhkan dalam pembentukan kolagen.


B.     Mineral
     Berbagai mineral yang banyak diperlukan oleh tubuh, seperti kalium (K), natrium (Na), kalsium (Ca), magnesium (Mg), fosfor (P), dan klorida (Cl), sedangkan mineral yang kurang dibutuhkan oleh tubuh, seperti besi (Fe), seng (Zn), mangan (Mn), fluor (F), borium, molybden, stronsium, selen (Se), krom (Cr), tembaga (Cu), iod (J), dan kobal (Co). Besi  (fero sulfat, glukonat, atau fumarat)  adalah vital untuk regenerasi hemoglobin. Mineral-mineral diatas memiliki fungsi sendiri-sendiri, antara lain:
1.    Ca dan P untuk sebagian besar bertanggung jawab bagi kekuatan kerangka.
2.    Kalsium banyak terdapat dalam bahan makanan terutama seperti, susu dan telur juga gandum, sayur-mayur, antara lain bayam. Reabsorpsinya dari usus memerlukan adanya vitamin D. Ca ini berfungsi sebagai bahan bangun bagi kerangka, juga sebagai pemeran penting pada regulasi daya rangsang dan kontraksi otot serta penerusan impuls saraf. Selain itu, Ca mengatur permeabilitas menbran sel bagi K dan Na dan mengaktivasi banyak reaksi enzim, seperti pembekuan darah. Ca resorpsinya dari usus berlangsung secara aktif dalam keadaan terikat pada CBP (Calcium Binding Protein), yang sintesanya distimulasi oleh kalsitriol.
3.    K, Mg, dan P terutama membentuk sistem pendapar intraseluler (buffer).
4.    Kalium merupakan kation (positif) yang terpenting dalam cairan intraseluler dan sangat esensial untuk mengatur keseimbangan asam-basa serta isotoni sel. Selain itu K juga mengaktivasi banyak reaksi enzim dan proses fisiologi, seperti transmisi impuls di saraf dan otot, kontraksi otot dan metabolisme karbohidrat. Zat ini praktis terdapat dalam semua makanan, antara lain banyak dalam sayuran (bayem, tomat, kentang), buah-buahan (avokad, jeruk, pisang, anggur/kismis, plum), kacang tanah, kedele, biji labu manis, dan kopi.
5.    Mg terdapat banyak dalam kedele, padi-padian, kacang-kacangan, dan sayuran hijau, serta sedikit dalam susu, ikan dan daging. Mg memiliki peranan penting pada kontraksi otot, selain itu sebagai metabolisme kalsium dan juga diperlukan untuk sintesa protein yang berada dalam tulang. Jika kekurangan mineral ini, akan menimbulkan kejang pembuluh koroner dan aritmia jantung yang berbahaya.
6.    Na dan Cl justru memegang peranan penting di ruang ekstraseluler, yakni sebagai pengatur tekanan osmotis, dan tekanan darah normal.
7.    Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler dan memegang peranan penting pada regulasi tekanan osmotisnya, juga pada pembentukan perbedaan potensial (listrik) yang perlu bagi kontraksi otot dan penerusan impuls di saraf. Defisiensi Na bisa terjadi akibat kerja fisik yang terlampau berat dengan banyak berkeringat dan banyak minum air tanpa tambahan garam ekstra. Gejalanya berupa mual, muntah, sangat lelah, nyeri kepala, kejang otot betis, kemudian juga kejang otot lengan dan perut.
8.    Besi (Fe) : Makanan yang kaya akan besi adalah hati, daging tanpa lemak, kuning telur, kacang-kacangan kering, sayur-sayuran berdaun hijau (seperti bayam), dan buah-buahan. Besi diabsorpsi melalui usus halus dan masuk ke dalam plasma sebagai heme, atau disimpan sebagai ferritin. Salah satu penyebab anemia adalah defisiensi besi. Tanda-tanda dan gejala klinisnya adalah letih, lemas, sesak nafas, pucat, dan dalam kasus anemia yang berat, perdarahan gastrointestinal.
9.    Fluor (F), bagi tulang gigi dan emailnya. Sayur-mayur mengandung sedikit fluor, sedangkan kadar yang tinggi terdapat dalam daun teh. Fluor terutama ditimbun sebagai apatit dalam dentin dan email, juga dalam tiroid dan ginjal. Ekskresinya berlangsung lewat kemih dan dapat juga dengan keringat sewaktu transpirasi berlebihan. Fluor menghambat pembentukan asam oleh kuman mulut, hingga pelepasan asam kurang kuat. Efek sampingnya pada dosis yang tinggi dapat menimbulkan gangguan saluran cerna dan keluhan rematik (sakit gigi dan pergelangannya).
10.     Iod (J) merupakan bahan pangkal bagi sintesa hormon tiroid. Terdapat dalam makanan, seperti  ikan, kepiting, kerang, dan lumut laut (kelp).
11.     Na, Cl, dan fosfat yang dalam keadaan darurat juga digunakan sebagai infus.
12.     Borium, terdapat banyak dalam kol, daun sla (lettuce), kacang polong, kedele, dan alfalfa, juga dalam buah-buahan (apel, prune, kismis, kurma), dan kacang-kacangan (kacang tanah, hazelnut, badam). Borium dapat digunakan sebagai alternatif pada gangguan sendi dengan efek sangat baik.
13.     Kobal (Co) terdapat dalam logam pusat dari molekul vitamin B12.
14.     Krom (Cr) dibutuhkan karena daya kerja insulin yang optimal dalam bentuk aktifnya GTF (Glucose Tolerance Factor), suatu senyawa organis yang 20 kali lebih aktif dari pada garam krom anorganis. Terdapat dalam minuman air jeruk, anggur (wine), dan ragi bir, merica hitam, hati, keju, dan wheat germ.
15.     Mangan (Mn) dan Molybden (Mo), merupakan bagian dari beberapa enzim yang penting bagi metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak (glikolise, sintesa muko-polisakarida, pembentukan tulang rawa). Mineral ini banyak terdapat dalam teh dan kakao, sedikit dalam sayuran hijau, kacang-kacangan (beans), dan padi-padian.
16.     Selen, elemen dari kelompok sama dengan sulfur. Khasiat utamanya adalah daya antioksidanya yang kuat sekali, lebih kurang 100 kali lebih aktif dari vitamin E. Selen melindungi sel dan eritrosit terhadap kerusakan oksidatif oleh H2O2 dan berperanan penting pada hambatan proses menua. Selen memegang peranan pada metabolisme vitamin E, selain itu digunakan secara alternatif sebagai antioksidans kuat untuk memperkuat sistem-imun pada prevensi dan penanganan kanker. Kekurangan selen menimbulkan penyakit “otot putih” yang bercirikan kelelahan dan atrofi. efek samping dari selen ini berupa iritasi kulit kepala dan rambut berlemak, penggunaan yang terlalu lama bisa menimbulkan rontoknya rambut. Efeknya ini, dilawan oleh zat-zat antagonis, antara lain seng, Cu, dan krom yang menghambat penyerapannya dari usus.
17.     Stronsium digunakan dalam pasta gigi 10%, guna melindungi gigi terhadap pengaruh termis (dingin dan panas), yang disertai nyeri.
18.     Tembaga (Cu)  digunakan sebagai food supplement guna menstimulai pertumbuhan, tetapi mekanisme kerjanya blum diketahui. Kadar Cu yang rendah tejadit pada penderita penyakit anorexia nervosa. Ekskresinya terutama melalui empedu dan sebagian kecil langsung melalui dinding usus. Gangguan dalam metabolisme tembaga dapat mengakibatkan penyakit Wilson, yang bercirikan penumpukan tembaga di berbagai organ dan menyebabkan cirrhosis dan degenerasi ganglia basal dari otak. Sedangkan kadar Cu darah yang tinggi menyebabkan gangguan saluran cerna, malaise, gangguan ginjal, hati, dan ekstrapiramidal, juga anemia hemolisis. 
19. Seng (Zn) sebagian besar terdapat pada tulang. Zn merupakan ko-faktor bagi banyak enzim, antara lain sintesa dan perombakan protein, karbohidrat, dan lemak. Diperkirakan bahwa seng juga memegang peranan pada gejala buta malam dalam bentuk ko-faktor dari alkohol dehidrogenase yang mengubah retinol menjadi retinal. Beberapa studi menunjukkan bahwa seng dapat memperbaiki fungsi sel-sel otak antara lain lemah ingatan (serung lupa) pada lansia. Seng berdaya menstimulasi penyembuhan borok bila terdapat kekurangan dan secara lokal memiliki khasiat mengerutkan selaput lendir.

C.     Hormon
                 Hormon dari bahasa Yunani, όρμή: horman - "yang menggerakkan" adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antarkelompok sel.  Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sell untuk mencari sel target. Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan mempengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah aktivitas protein selular, termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause).
                 Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar endokrin vertebrata. Walaupun demikian, hormon dihasilkan oleh hampir semua sistem organ dan jenis jaringan pada tubuh hewan. Pada tumbuhan, hormon dihasilkan terutama pada bagian tumbuhan yang sel-selnya masih aktif membelah diri (pucuk batang/cabang atau ujung akar) atau dalam tahap perkembangan pesat (buah yang sedang dalam proses pemasakan). Transfer hormon dari satu bagian ke bagian lain dilakukan melalui sistem pembuluh (xilem dan floem) atau transfer antarsel. Tumbuhan tidak memiliki kelenjar tertentu yang menghasilkan hormon.
Hormon adalah zat kimiawi yang dihasilkan tubuh secara alami. Begitu dikeluakan, hormon akan dialirkan oleh dara menuju berbagai jaringan sel dan menimbulkan efek tertentu sesuai dengan fungsinya masing-masing. Contoh efek hormon pada tubuh manusia:
1.    Perubahan Fisik yang ditandai dengan tumbuhnya rambut di daerah tertentu dan  bentuk tubuh yang khas pada pria dan wanita (payudara membesar, lekuk tubuh  feminin pada wanita dan bentuk tubuh maskulin pada pria).
2.    Perubahan Psikologis perilaku feminin dan maskulin, sensivitas, mood/suasana hati.
3.    Perubahan Sistem Reproduksi pematangan organ reproduksi, produksi organ  seksual (estrogen oleh ovarium dan testosteron oleh testis).
Di balik fungsinya yang mengagumkan, hormon kadang jadi biang keladi berbagai masalah. Misalnya siklus haid yang tidak teratur atau jerawat yang tumbuh membabi buta di wajah. Hormon pula yang kadang membuat kita senang atau malah sedih tanpa sebab. Semua orang pasti pernah mengalami hal ini, terutama saat pubertas.Yang pasti, setiap hormon memiliki fungsi yang sangat spesifik pada masing-masing sel sasarannya. Tak heran, satu macam hormon bisa memiliki aksi yang berbeda-beda sesuai sel yang menerimanya saat dialirkan oleh darah.
Pada dasarnya hormon bisa dibagi menurut komposisi kandungannya yang berbeda-beda sebagai berikut:
1.    Hormon yang mengandung asam amino (epinefrin, norepinefrin, tiroksin dan  triodtironin).
2.    Hormon yang mengandung lipid (testosteron, progesteron, estrogen, aldosteron, dan  kortisol).
3.    Hormon yang mengandung protein (insulin, prolaktin, vasopresin, oksitosin, hormon pertumbuhan (growth hormone), FSH, LH, TSH).

HORMON WANITA
Hormon wanita terutama dibentuk di ovarium (hormon pria dibentuk di testis). Baik pria maupun wanita, pada dasarnya memiliki jenis hormon yang relatif sama. Hanya  kadarnya yang berbeda. Hormon seksual wanita antara lain progesteron dan estrogen. Hormon seksual pria antara lain androstenidion dan testosteron (androgen). Pada wanita, hormon seksual kewanitaannya lebih banyak ketimbang pria. Begitu pula sebaliknya.

ESTROGEN.
Estrogen merupakan bentukan dari androstenidion (hormon seksual pria yang utama) yang dihasilkan ovarium. Selain androstenidion, ovarium juga mengeluarkan testosteron dan dehidroepiandrosteron, tapi dalam jumlah yang sedikit. 

HORMON PROGESTERON.
Hormon ini merupakan bentukan dari pregnenolon  yang dihasilkan oleh kelenjar dan berasal dari kolesterol darah.

TESTOSTERON dan  DEHIDROEPIANDROSTERON.
Hormon ini yang juga diproduksi oleh ovarium tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit. Hormon ini dibutuhkan oleh wanita karena berhubungan dengan daya tahan tubuh dan libido (gairah seksual).

EFEK HORMON TERHADAP WANITA
Hormon-hormon pada tubuh wanita berperan penting dalam perjalanan hidupnya termasuk pada keindahan kulit. Berikut ini adalah peran ketiga hormon utama wanita:
1.    Hormon Estrogen:
·      Mempertahankan fungsi otak.
·      Mencegah gejala menopause (seperti hot flushes) dan gangguan mood.
·      Meningkatkan pertumbuhan dan elastisitas serta sebagai pelumas sel jaringan (kulit, saluran kemih, vagina, dan pembuluh darah).
·      Pola distribusi lemah di bawah kulit sehingga membentuk tubuh wanita yang  feminin.
·      Produksi sel pigmen kulit.
·      Estrogen juga mempengaruhi sirkulasi darah pada kulit, mempertahankan struktur normal kulit agar tetap lentur, menjaga kolagen kulit agar terpelihara dan kencang serta mampu  menahan air.
2.      Hormon Progesteron:
Sebenarnya  hormon ini tidak terlalu berhubungan langsung dengan keadaan kulit  tetapi  sedikit banyak ada pengaruhnya karena merupakan pengembangan estrogen  dan kompetitor  androgen. Fungsi utama hormon progesteron lebih pada sistem reproduksi wanita, yaitu:
·  Mengatur siklus haid.
·  Mengembangkan jaringan payudara.
·  Menyiapkan rahim pada waktu kehamilan.
·  Melindungi wanita pasca menopause terhadap kanker endometrium.
3.      Hormon Androgen:
·  Merangsang dorongan seksual.
·  Merangsang pembentukan otot, tulang, kulit, organ seksual dan sel darah merah.
Hormon ini cukup berpengaruh pada penampilan kulit dan pertumbuhan rambut, yaitu dengan menstimulasi  akar rambut dan kelenjar sebum (kelenjar minyak) yang terletak di bagian atas akar rambut.
Kelenjar sebum menghasilkan sekresi lemak atau minyak yang berfungsi melumasi rambut dan kulit. Tetapi bila berlebihan minyak ini akan memicu tumbunya akne atau jerawat, sehingga mengganggu keindahan penampilan kulit. Gangguan kelenjar sebum juga bisa mengakibatkan alopesia androgenika (kebotakan), terutama pada pria. Sebaliknya pada wanita, ketidakseimbangan hormon Androgen (hormonal imbalance) bisa menyebabkan hirsutisme di mana rambut tumbuh berlebihan di daerah-daerah yang tidak semestinya.
Kerja kelenjar ini memuncak pada saat seseorang mencapai masa pubertas. Semakin tinggi tingkat kerjanya, semakin banyak pula sekresi yang dihasilkan kelenjar ini. Sekresi kelenjar sebum pada pria lebih tinggi secara signifikan ketimbang pada wanita. Tak heran kulit wajah pria tampak lebih berminyak dibanding wanita. Efek kerja kelenjar sebum mulai berkurang pada wanita sesaat menjelang menopause. Hiper-androgen pada wanita dengan ciri-ciri aktivitas hormon androgen melebihi normal ternyata merupakan masalah yang cukup umum terjadi walaupun belum diketahui penyebabnya dan mempengaruhi 10-20% wanita usia reproduktif.

Gejala Hiper-Androgen pada kulit wanita.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, hormon androgen yang berlebih akan mengakibatkan efek negatif pada kulit dan kecantikan wanita. Walaupun bukan merupakan kondisi yang fatal tetapi bisa berefek sosial-psikologis dan mengurangi rasa percaya diri bahkan mempengaruhi kualitas hidup. Gejala-gejala itu antara lain:
1.    Kulit berminyak dan komedo. Kondisi ini merupakan cikal bakal gejala yang lebih parah  seperti ketombe dan jerawat.
2.    Berlebihnya produksi minyak di kulit wajah  dipengaruhi oleh:
Ø Tingginya kadar androgen bebas yang akan memicu aktivitas kelenjar minyak dan  sebum.
Ø Meningkatnya kepekaan target organ atau sebum terhadap androgen sehingga  walaupun kadar androgen bebas dalam batas normal aktivitas sebum tetap meningkat.
3.    Akne / Jerawat. Banyak faktor yang dapat memicu timbulnya jerawat antara lain  komedo,  minyak dan peradangan (inflamasi). Belum lagi ada pula pengaruh dari luar  seperti pemakaian  kosmetik yang bisa menyumbat aliran sekresi kelenjar sebum ke permukaan apa lagi dalam  jangka panjang ditambah kondisi iklim tropis yang panas dan lembab.
4.    Hirsutisme. Sekitar 5-8% wanita usia reproduktif menderita hirsutisme yaitu pola  pertumbuhan  atau distribusi rambut menyerupai pria (male hair pattern), misalnya di  atas bibir, dagu, dada,  pinggang dan paha. Ada 40-80% dari penderita ini menunjukkan peningkatan produksi  testosteron dari 200-300 juta (microgram) per  hari menjadi 700-800 juta per hari.
5.    Alopesia Androgenika (kebotakan). Gejala ini merupakan kebalikan dari hirsutisme. Penyebabnya sama ketidakseimbangan androgen. Masalah kebotakan ini biasa dialami oleh  pria. Rambut hilang secara perlahan-lahan di daerah dahi, terus menjalar ke daerah ubun-ubun dan meluas secara lambat atau cepat ke seluruh bagian atas kepala.

Gejala Hiper-Androgen secara sistemik.
Selain gangguan pada kulit, ketidakseimbangan hormon androgen juga berpengaruh secara sistemik yang ditandai dengan gejala-gejala seperti pada sistem reproduksi berupa:
1.    Gangguan siklus menstruasi, a-menore (nyeri haid), dan an-ovulasi. Siklus haid yang tidak teratur merupakan gejala ketidakseimbangan hormonal dan sedikit banyak berpengaruh pada tingkat kesuburan seorang wanita. Jika siklus haid  Anda tidak teratur lebih dari 3 bulan berturut-turut, sebaiknya konsultasikan dengan ginekolog, karena jika tidak mendapat penanganan yang serius dapat menyebabkan berbagai perubahan morfologis pada rahim yang disebut PCOS (Poly – Cystic - Ovarian – Syndrome) dan dalam jangka panjang bisa menyebabkan infertilitas (mandul).
2.    Abnormalitas metabolisme tubuh. Gejala yang tampak antara lain:
Ø Profil lemak yang tidak normal (obesitas atau terlalu kurus).
Ø Resistensi insulin sehingga berakibat peningkatan resiko kencing manis (diabetis  mellitus).
Ø Peningkatan resiko penyakit jantung (kardiovaskular).

SISTEM HORMON PADA MANUSIA
Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu :
1.    Kelenjar Hipofisis
Ø Terletak pada dasar otak besar
Ø menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya.
Ø Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland.
Ø Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior.
2.    Tiroid (kelenjar gondok)
Ø Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea.
Ø Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin
Ø Hormon tiroksin berfungsi untuk mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan  pengaturan suhu tubuh.
3.    Paratiroid
Ø Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid.
Ø Kelenjar ini menghasilkan parathormon.
Ø Parathormon berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah.
4.    Kelenjar Timus
Ø Terletak di sepanjang rongga trachea di rongga dada bagian atas.
Ø Timus membesar sewaktu pubertas dan mengacil setelah dewasa.
Ø Kelenjar ini merupakan kelenjar penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan dan setelah dewasa tidak berfungsi lagi.
Ø Menghasilkan timosin yang berfungsi untuk merangsang limfosit.
5.    Kelenjar Adrenal (anak ginjal)
Ø Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal.
Ø Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).
Ø Menghasilkan hormon Adrenalin.
6.    Kelenjar Pankreas (Langerhans)
Ø Menghasilkan hormon insulin.
Ø Hormon insulin berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah.
Ø Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan.
Ø Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes.
7.    Kelenjar Kelamin
a.    Ovarium menghasilkan hormon :
Ø Estrogen; berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita.
Ø Progesteron; berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
b.    Testis
Ø Testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron.
Ø Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.

DAFTAR PUSTAKA
Drs. Tjay, Tan Hoan dan Drs. Rahardja, Kirana. 2008. Obat-obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan Efek-efek Sampingnya, edisi keenam. Jakarta-Gramedia.
Drs. Tjay, Tan Hoan dan Drs. Rahardja, Kirana. 2002. Obat-obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan Efek-efek Sampingnya, edisi kelima. Jakarta-Gramedia.